Sunday, January 31, 2010

Cinta Bersemi di Penghujung Januari

Dia, sang permaisuri hati.
Kemunculannya begitu singkat namun sangat berarti.
Mengisi bilik-bilik kosong di relung hati.
Bayangnya amat menyemangati hari.
Menenggelamkan ke dalam kasih nan suci.

Sungguh hati ini amat bergetar.
Paras dan rupanya benar-benar sesuci hatinya.
Hati yang lahir dari insan bermahkotakan cinta.
Cinta pada Sang Pecinta Sejati.
Yang kekal abadi tak pernah mati.

Wahai engkau sang pemilik rupa.
Begitu kuatnya tarikan gravitasimu.
Betapa hebatnya hingga menarik hati dan segenap pikiranku.
Sejatinya ku ingin engkau tahu.
Teramat rapuhnya diriku merindukanmu.

Wahai engkau sang pemilik paras.
Sungguh ku ingin kau tahu.
Betapa berartinya hadirmu di sisiku.
Satu senyuman kecilmu mengguratkan sejuta makna dalam akalku.
Akal yang membeku menanti kehangatan tawa dan candamu.

Wahai engkau pujaan hatiku.
Kau telah menanam benih-benih cinta di ladang hatiku.
Kini benih itu telah berbunga dan berbuah.
Tuai dan petiklah buahnya sesuka hatimu.
Buah-buah cinta yang berlandaskan kecintaan pada sang Ilahi.
Cinta yang tumbuh subur dalam naungan rahmat Sang Pencinta hakiki.

Yaa Ilahi Robbi.
Engkaulah yang menganugerahkan perasaan ini.
Ku takut cintaku padanya melebihi kecintaanku pada-Mu.
Bimbinglah hatiku tuk mencintainya karena cinta pada-Mu.
Dan tunjukkanlah jalan bagi hatinya tuk mencintaiku dan menerimaku.
Apa adanya dan sepenuh hatinya.
Dengan kasih dan cinta tanpa bersyarat.
Hanya karena mengharap keridhoan dari-Mu.
Di dunia dan akhirat kelak.

Wednesday, January 27, 2010

The Flower Garden

Kawan, dulu aku pernah punya kebun bunga sendiri. Kupilih tanah dengan kualitas terbaik untuk tempat hidup bagi bunga yang terbaik pula. Segala macam cara kulakukan agar bibit bunga itu mampu bertahan hidup di dalam kebun bungaku.

Hari berganti hari, pekan berganti pekan, tak terasa sudah tiga bulan ku tanam bibit bunga itu di kebunku. Tunas-tunas bunga sudah terlihat dan siap untuk bermekaran. Tiap hari kusirami, kuberi pupuk, kusiangi, dan tentunya selalu kurawat. Bahkan akan tetap kujaga walaupun badai dan hujan serta serbuan hama menerpa. Aku amat sayang dengan bungaku itu.

Suatu hari, akhirnya kuncup bunganya terbuka. Warnanya cerah, bunganya indah, dan harumnya semerbak. Betapa bahagia rasa hatiku penuh euforia kepuasan tersendiri. Makin lama, banyak kupu-kupu beterbangan di sekitar kebun bungaku. Bertambah bahagialah rasa hatiku setelah semua yang kulakukan ternyata memiliki hasil yang baik.

Tak berapa lama mulailah muncul buah. Makin bergembiralah hatiku, tiap hari ku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan bagi setangkai bunga yang kini siap berbuah. Aku termenung, menanti datangnya hujan rahmat Ilahi turun di kebun bungaku.

Mendung datang, kegelapan menerpa, angin menderu. Aku tetap menjaga bungaku yang kini berbuah agar tetap survive. Dengan segala cara kulindungi dia dari segala yang merusak agar nanti dapat kupetik buahnya.

Hari kembali terang, langit begitu cerah. Aku bersandar di bangku taman dalam kebunku. Menikmati indahnya dunia. Tapi sayang, hari itu aku sedang kurang sehat, jadi tak bisa berbuat banyak. Mungkin hanya sanggup untuk sekedar menyirami bunga itu saja, tidak lebih dan tidak kurang.

Tiba-tiba, datanglah seorang pria. Dia masuk ke kebunku tanpa izin. Menggunakan sepatu boot-nya yang berat kemana-mana. Dia berjalan dengan angkuhnya, mengacak-acak kebunku, menginjak-injak tanpa perasaan. Aku yang sedang sakit tak mampu berbuat apa-apa. Hanya terdiam berharap semuanya diganti oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hingga buah yang sudah cukup matang itu dia bawa, dan kemudian dia bakar seluruh isi kebunku aku pun tak dapat berbuat apa-apa. Hanya terdiam dalam kepiluan.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun telah bergulir. Aku sudah mendapatkan bibit bunga lagi. Kali ini bahkan lebih bagus daripada yang lalu. Tiap hari kusirami, kusiangi, dan kurawat dalam kebunku. Tapi sayang kawan, bunga ini bukanlah bunga milikku.

Raungan Qalbu

Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku berlindung.
Kupasrahkan jiwa dan ragaku tenggelam dalam keagungan Dzat-Mu yang amat mulia.
Kali ini, dalam kesendirian dan keheningan malam, di bawah lembutnya cahaya bulan, izinkan aku mencurahkan segenap isi hatiku hanya pada-Mu Yaa Allah.

Engkau Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam perasaan hamba ini.
Bara cinta yang menggelegak bagai lahar gunung berapi.
Gemuruh petir cinta yang gaungnya meresonansi seluruh relung hati.
Menyingkap tabir betapa lemahnya aku di hadapan-Mu Yaa Robbi.
Dengan ujian kecil-Mu ini aku bagai Elang yang diterpa angin lembut.
Kelembutannya melenakan dan menghanyutkanku.
Tanpa sadar aku telah terjatuh.
Namun lagi-lagi Engkau menolongku Yaa Rabb.
Kau angkat aku sebelum aku terjatuh ke jurang yang menghanyutkan.
Kembali melayang dalam semerbak wanginya rahmat-Mu.

Yaa Allah, telah ku temukan seorang bidadari bumi.
Parasnya meneguhkan hatiku betapa luar biasanya ciptaan-Mu.
Senyumnya meluruhkan segala cemas dan keluh kesahku.
Candanya membuatku terdiam bergetar bergelora tanpa terlukis sepatah katapun.

Jujur Ya Rabb, aku mencintai dirinya beserta segala kekurangannya.
Berilah jalan bagi hatinya untuk mencintai hamba apa adanya.
Kan ku tempuh upaya betapapun sulitnya demi mencapai bahtera negeri langit bersamanya.
Dan ridhoilah kami kelak dalam naungan rahmat di dalam Firdausmu.
Bersama anak-anak kami, beserta keluarga-keluarga kami, dan juga beserta para rasul-Mu kekal di dalamnya.
Tanpa keluh kesah, kepiluan dan kefanaan dunia.

Yaa Rabbi, ku berani mencintainya.
Karena ku tahu.
Ku mencintainya karena cinta pada-Mu wahai Ilahi Robbi.

Friday, January 01, 2010

Happy New Year 2010

Yeah, today is the first day in 2010. 2009 has gone with it's memories. Hope many things changed better in this year. Not only for me, but also for all my family, my friends, and my connections.

Semoga yang kurencanakan di 2009 dapat berjalan lancar dan sesuai rencana pada tahun ini. Meskipun perayaan tahun baru ini juga masih kontroversial, tapi paling nggak bisa jadi titik balik bagi kehidupanku ke arah yang lebih baik. Tidak hanya di satu aspek saja, tapi bertambah baik di berbagai aspek sehingga mampu berguna bagi keluarga, bangsa, dan agamaku.

Mari awali tahun ini dengan membaca "Bismillahirrahmanirrahim".

Terima kasih sebesar-besarnya pada semua keluarga dan kawan-kawanku yang selama tahun 2009 telah mensupportku, baik setara material, maupun motivasi. Semoga kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah berlipat-lipat di tahun ini. Amiin.