Monday, August 08, 2011

Full Fairing Pulsar 220

Dalam pembelian Pulsar 220 DTS-i kemarin, sama mbak-mbak dealernya ditawarin mau beli full fairingnya sekalian atau enggak? Setelah lihat-lihat kayaknya lumayan bagus deh, soalnya belum ada pembanding. Yaudah bungkus aja satu. Berapa harganya? Tambahan full fairing ini aku banderol dengan harga 600ribu rupiah. Ya lumayanlah. Langsung aja penampakannya. hehe.

 Masih dibungkus nih .

 Bahannya dari fiber, eh sekarang udah ada yg dari plastik ABS T_T

 Ada 3 bagian, kanan, kiri, sama bawah.

Ini bungkusan yang kanan.

Ini kalau dah dipasang, lumayan kan. :D Tapi sayang jadi nggak bisa pakai Engine Guard.

Ya beginilah penampakannya. Dari sana udah disediakan bracket-bracketnya, jadi tinggal pasang doang. Dipasangin juga sama orang dealer datang kerumah. Nggak getar, cukup rigid nempelnya, cuma setelah beberapa bulan pakai ada banyak goresan dalam di bodi pulsarku gara2 gesekan sama fairing ini. Yaudah nggak apa-apa, resiko. hehehe

Sunday, August 07, 2011

New Ride, New Pulsar 220 DTS-I

Akhirnya setelah sekian lama menanti, datang juga motor pesenanku. Oh ya, kenapa aku menjatuhkan pilihan ke Pulsar 220 ini? Padahal masih banyak pilihan lain apalagi motor-motor Jepang yang sudah bisa diandalkan kualitas barang & servicenya. 

Ini beberapa pertimbanganku:
  • Dulu aku pakai Suzuki Satria FU 150. Pernah ngerasain gimana tarikan 'gila'-nya. Dibandingkan motor 150cc lainnya yg beredar di Indonesia. Jadi nggak mau kalau tenaganya lebih rendah dari Satria FU, maka aku pilih Pulsar 220.
  • Mesin 220cc DTS-I yang di klaim dealer bisa mengeluarkan 21ps.
  • Harga murah, cuma Rp. 18,6 juta. Coba bandingkan dgn yg sekelas?
  • Tanki besar, masuk 20 liter bensin. Wow!
  • Modelnya motor laki, bukan bebek. Yah berkesan gagah aja. hehe

Daripada kelamaan, langsung ke gambar aja yuk:
 Pertama kali datang ke rumah. Bareng Pulsar 135.

 Diturunin pelan-pelan dari mobil. Dag-dig-dug juga ya. Hehe.

 Ini tampak kanannya. Jelas kan kalau motor ini half fairing. Sayangnya footstep boncenger masih model bebek. Padahal kalau model racing mungkin kelihatan lebih gagah. Oh ya, nggak ada starter Engkol lho.

 Tampak kiri, lumayan gagah deh. Ada standar samping, ada standar berdiri juga.
 Ini dari depan, kelihatan kan kalau alur roda depannya kebalik.

 Ini dari belakang. Kayaknya Dari belakang mirip sama P180 & P200 ya?

 Kalau dari samping kelihatan lumayan gagah. Tapi jujur motor ini tinggi banget. Aku yang tinggi badannya 178 cm aja tetap mesti jinjit. Berat motor ini juga sekitar 150kg, kadang nahannya beraaattt. Ampuun...

 Speedometer sudah digital, tachometer masih analog. Di bawah speedometer ada indikator penunjuk gigi netral, lampu sein, lampu jauh, dan standar samping. Nah yang nyala merah di tachometer itu berarti bensinnya tinggal sedikit. Dia juga menyala kalau putaran mesin dah lewat 10.000 rpm. Di kanan ada juga tombol tripmeter. Enaknya di Pulsar ini tripmeternya ada dua. Enak kalau untuk touring.

 Ini panel kirinya. Kayaknya cuma Pulsar aja yang indikatornya bisa nyala gini. Sangat membantu pas malam hari. Ada pengatur lampu dekat/jauh, lampu sein, & klakson. Di belakangnya ada tombol 'pass' untuk nge-Dim.

 Ini panel yang kanan. Ada tombol saklar, tombol lampu & starter elektrik.

 Ini spionnya, lumayan lebar tapi tetap aja hampir 1/3-nya masih kelihatan badan kita, agak ganggu juga sih. Tapi akku suka disitu ada tulisan "OBJECTS IN THE MIRROR ARE CLOSER THAN THEY APPEAR". Maksudnya objek yang terlihat di spion itu lebih dekat dari kelihatannya. Maklumlah, cermin cembung.

 Ada orang yang bilang "sayang ya masih double shock". Secara tampilan memang iya, tapi shock breaker Pulsar ini standarnya empuk banget. Pakai gas pula, dan enaknya bisa diatur mau empuk atau keras.

 Ini sisi kiri mesinnya. Sudah pakai Oil Cooler, dan klaksonnya pun kayak klakson mobil. Di rangkanya banyak lubang mur, mungkin bisa dipakai untuk Engine Guard atau asesoris lainnya.

 Ini yang aku suka. Semua remnya cakram, dari Bybre pula. Bybre ini rem yang diproduksi sama Brembo untuk motor dengan kubikasi kecil. Siapa sih yang nggak kenal Brembo? Pakem juga rem-nya tapi roda juga nggak gampang kekunci. OK lah buat safety.

 Ini juga yang aku suka, lampu dekatnya sudah proyektor. Jadi selain terang, luas juga daya jangkaunya. Penerangan sangat baik untuk malam hari. Kayaknya nggak mesti pasang HID lagi deh. Hehehe...

 Lampu jauhnya nggak kalah sangar. Xenon bro. Sorotannya naik tinggi banget pula, bisa nyorot tower komunikasi. Untung bisa diturunin. Parahnya dari jarak 200 meter, lampu motor ini udah silau, serius.

Ban standard pabrikannya juga udah tubeless, jadi lumayan lebih aman lah daripada ban biasa. Berguna banget untuk touring nih.

Kesimpulanku kali ini, sepertinya motor Bajaj Pulsar 220F ini didesain untuk sport touring, bukan kebut-kebutan macam Ninja 250R. Radius putarnya lebar, jadi kalau belok nggak bisa patah, mesti ambil haluan dulu kayak truk. Hehe.

Oh ya, harganya kan cukup murah, jadi nggak sayang deh kalau mau dioprek. Rencana kedepanya aku mau ngoprek cat, & mesin untuk dongkrak penampilan & performa.

OK, segitu dulu aja ya review Bajaj Pulsar 220 DTS-I ini. Terima kasih banyak buat semua yang udah berkunjung & nyimak sampai akhir. Tunggu kelanjutannya lagi soal performa motor ini nanti. Akan aku publish disini juga.

Moga bermanfaat.
Regards @hahabibi.